Penanganan sampah di Kabupaten Garut belum cukup maksimal, pasalnya sampai saat ini masih ada sampah yang belum tertangani secara serius sehingga banyak keluhan warga yang rumahnya berdekatan dengan tempat pembuangan sampah sementara.
Hal itu terbukti dirasakan warga sekitar Pasar Guntur Garut karena setiap harinya harus mencium bau busuk dari sampah yang menumpuk di Pasar Guntur Garut. Hal serupa juga dirasakan siswa/siswi MTs Negeri 1 Garut, yang mana setiap harinya tidak luput mencium aroma yang tidak sedap mengakibatkan proses belajar mengajar terganggu dan tidak bisa konsentrasi.
Tentu saja konsentrasi belajar mengajar terpecah belah, tangan yang seharusnya memegang pensil dan pulpen harus ditambah memegang hidungnya, karena bau busuk menyengat yang dibawa angin masuk ke dalam ruang kelas sehingga menganggu siswa yang sedang belajar.
“Masalah sampah memang tanggung jawab bersama, namun Pemkab Garut yang memiliki kewenangan, karena itu kami berharap agar segera merelokasikan penumpukan sampah tersebut di tempat yang semestinya jauh dari kegiatan belajar. Agar anak didik di sekolah kami merasa aman dan nyaman dalam menuntut ilmu karena mereka juga adalah penerus dan harapan bangsa di masa depan,” tutur Kepala Sekolah MTs Negeri 1 Garut Ishak S.Pd.I, disertai Guru kelas 9 Dede Sutisna.
Menurut siswa MTs Negeri 1 Garut, adanya bau busuk sampah yang masuk ke dalam kelas sangat mengganggu pelajaran dan pernapasan, untuk itu kepada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Garut, tempat sampah di Pasar Guntur mohon diperhatikan jangan terlalu dekat dengan penduduk, apalagi dekat sekolah sangatlah mengganggu sekali untuk kami belajar.
Salah satu penjual nasi yang berada di sekitar jalan Guntur, mengeluh. “Gara-gara bau sampah pembeli memilih menghindar, sehingga dagangan kami jadi sepi. Kami sebagai pedagang kecil hanya kenyang setiap harinya menghirup bau busuk dari tumpukan sampah, selain itu pejalan kaki yang melintaspun harus tutup hidung.”
Salah satu warga Jalan Merdeka Rt 4/17 Desa Haur Panggung Kecamatan Tarogong Kidul merasa jengkel karena setiap harinya harus mencium bau busuk yang menyengat yang ditimbulkan tumpukan sampah yang sudah busuk sehingga mengganggu pernapasan terutama ke anak-anak.
Deni (57) warga jalan Merdeka mengeluhkan, adanya bau busuk menyebabkan susahnya menjual rumah miliknya, dengan alasan pembeli bau busuk yang berasal dari tempat sampah Pasar Guntur.
Dirasakan Asep Iman SH Panitra Muda pidana dari Pengadilan Garut, yang setiap harinya mencium bau busuk dari sampah Pasar Guntur yang dibawa angin masuk ke kantor Pengadilan sehingga mengganggu jalannya persidangan.
“Kami berharap kepada Pemerintah Garut yang terkait, terutama ke Bupati Garut, agar segera merelokasi penumpukan sampah tersebut di tempat yang semestinya jauh dari tempat penduduk”.
Kepala UPTD Pasar Guntur H Dayat S.Sos didampingi Kasubag Pasar Guntur Mimin Mintarsih ditemui Gosip Garut di kantornya mengakui adanya bau busuk yang ditimbulkan dari Pasar Guntur, kendalanya TPS tidak memadai.
Seharusnya bak sampah tersebut diperbaiki, bawahnya harus ditembok supaya rembesan-rembesan air dari sampah tidak masuk ke dalam tanah, apalagi sekarang musim penghujan, dan tidak adanya penyaluran air sehingga mengakibatkan bau busuk yang tidak henti-hentinya. Padahal pihak Pasar Guntur setiap tahunnya memberi kontribusi ke Pemkab Garut sebesar Rp 432.405.600 ( 90.23%).
“Pihak pasar sudah berulang kali menyampaikan permberitahuan ke pihak terkait terutama ke Bupati Garut H.Aceng Fikri yang intinya agar TPS Pasar Guntur dibenahi supaya tidak menimbulkan bau busuk, tapi sampai saat ini tidak ada realisasinya,” kata H. Dayat. ***
sumber : gosipgarut.com
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan berkomentar, Bebas Tapi Sopan. (^_^)