Widjajono Partowidagdo, Wakil Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) menengarai akan adanya kenaikan BBM alias bahan bakar minyak bersubsidi hingga Rp 2.000 per liter. Pemberlakuan Harga BBM naik ini tidak serentak tapi dilakukan secara bertahap hingga harga BBM untuk jenis premium bisa tembus hingga Rp 8.500 perliternya.
Dia mengatakan bahwa kenaikan BBM yang baik adalah Rp 4.000 per liter, sehingga sekarang yang harga premiun Rp 4.500/liter menjadi Rp 8.500/liter. Namun hal tersebut tidak bisa dilakukan, pemerintah tidak akan mungkin berani langsung menaikkan hingga Rp 4.000/liter. Jadi kenaikan harga BBM akan bertahap.
"Bagusnya naik Rp 4.000, tapi tidak mungkin. Pemerintah tidak akan berani. Jadi sepertinya bertahap mungkin Rp 2.000 dahulu baru selanjutnya Rp 2.000 lagi," Widjajono Partowidagdo di Jakarta, hari ini Jumat (24/2/2012).
Namun, dia mengatakan besaran harga dan kenaikan pasti belum dibahas secara mendalam antara parlemen dan pemerintah. Sehingga berapa besar kenaikan BBM belum diketahui pasti. Hal tersebut ada pada masing-masing pikiran kementerian ESDM dan anggota DPR.
Diharapkan, kenaikan harga BBM bersubsidi ini bisa menghasilkan penghematan anggaran negara. Dan sudah seharusnya subsidi BBM digunakan untuk pembangunan infrastruktur bidang transportasi. Wakil menteri ESDM menambahkan lagi bahwa kebijakan harga bbm naik ini adalah suatu hal yang tepat untuk warga Indonesia.
"Bayangin Rp 255 triliun habis hanya untuk subsidi minyak. Sementara penghasilan Minyak dan gas kita hanya Rp 270 triliun," tandas Widjajono Partowidagdo.
SBY: Harga BBM Naik Demi Kebaikan Bersama
Sementara disisi lain presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono kembali menegaskan tentang rencana harga BBM naik ini saat pidato di Kementerian Luar Negeri Kamis (23/2/2012) kemarin. Rapat Kerja Kementerian Luar Negeri 2012 ini dihadiri 85 Duta Besar, 4 Konsul, 28 Konsul Jenderal, serta 3 Kuasa Usaha Ad-Interim yang bertugas di 88 negara.
Didepan para kepala perwakilan diplomatik Indonesia yang bertugas di luar negeri, SBY mengungkapkan rencana kenaikan ini karena pengaruh geopolitik Timur Tengah yang menyebabkan harga minyak melambung.
Harga BBM naik di timur tengah mempengaruhi semua bangsa, tidak terkecuali Indonesia. Maka pemerintah menyesuaikan kembali APBN, subsidi dan fiskal. "Ini agar membawa kebaikan bagi semua. Kalau ada solusi lain, tidak perlu dinaikkan" kata dia.
Dari pernyataan SBY ini bisa dipastikan bahwa harga BBM naik akn benar-benar terealisasikan. Namun kapan dan berapa besar kenaikan kita lihat saja nanti.
Sumber : Tribun.comt
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan berkomentar, Bebas Tapi Sopan. (^_^)